literasikalbar.com – Dzaki Al Fikri meramu kata dengan rasa yang dialaminya. Banyak terselip perasaan yang merupakan ungkapan hati. Mungkin saja kegundahan, kerinduan, dan kecintaan terhadap sosok (Ayah dan Ibu). Sajak Dazki Al Fikri mengajak kita menyelam dikedalaman makna.
Sajak Dzaki Al Fikri Bunga Cahaya Malam pada Ayah
Ibu kau yang selalu ada, Ayah kau sangat mulia
Lepas
Saat ini siapa saja boleh berkata
Tentang hidupku
Debat yang hanya menghancurkan diri
Padahal hanya saja aku belum bisa
Jadi hal yang tidak mereka sangka
Ada baiknya aku diam saja
Walau kadang lara menghancurkan kesabaran
Dan ada baiknya aku tidak marah
Karna ku yakin langkah ku tidak berhenti
Hari demi hari kadang ku berfikir sendiri
Sejenak aku merenungi jejak masa lalu ku
Belum siap rasa nya menelan takdir pahitku
Berjuang sendiri untuk mendewasakan diri
Kusadar masa kian larut dengan tujuan
Kini mereka yang peduli hanya membuang muka
Dengan iringan tak bersuara
Mata seakan berbicara padahal tak ada suara
Bibir tak lagi mengucap kata hanya saja sebagai perumpamaan saja
Dan kini ku tlah memilih untuk berjalan sendiri
Hidup ini belum selesai
kuharus berlari dan mengejar berusaha Langit belum bisa
merubah diri awan hitam
membawa ku terbang Maka
aku harus berjuang mati demi hati yang sejati
***
Bungaku
Bunga mekar indah berseri
Berdiri seolah kumasih di sini
Harum semerbak dihati Sanubari
Namun indah di pelupuk mata
Tak seindah yang kurasa
Bungaku kini engkau pergi tak tau kemana
Semerbak harum mu pun sudah tiada lagi
Mungkin aku sudah kehilangan arah
Kemana lagi langkah ini bicara
Hanya kepada-Mu aku mengadu
Tuhan betapa aku merindukannya
Akan hadirnya dia dalam hidupku
Walau kini dia tlah pergi
Kuyakin suatu saat kitakan bersua
Baca Sajak Anisa Maharani Arianto dalam Langkah Rahasia
***
Aku atau Kau yang Tau?
Aku kemarin berfikir untuk menjawab
dan kau bilang kau lebih tau jawaban itu
Aku berjalan di ujung waktu
Kau bilang waktu lebih tau dibanding jalan
Ini aku atau kau yang tau
Aku gagal lagi kali ini
Dan kau bilang usahaku ini kurang
Aku selalu ingin benar
Tapi kau selalu tau aku salah
Sebenarnya ini aku atau kau yang tau
Jariku letih menulis catatanmu
Dan kau bilang tulisanku lebih jelek darimu
Dan yang terakhir kawan
Kau ingin apa saja
aku selalu mengalah
dan sekarang kau tau apa
dan aku tau apa
Sudahlah lupakan
***
Harapanku pada Ayah
Ayah saat ini dewasa tlah kurasa
Remaja usiaku saat ini mungkin saja
Kau sosok pahlawanku dan kuyakin itu
Ayah ingatkah wajah anakmu ini
Kau tak pergi tanpa alasan
dan aku dewasa bukan karena selalu malas-malasan
Kutau hidup ini lebih rumit
Dari apa yang kubayangkan
Tolong panggil aku sekali saja dalam mimpiku
Boleh saja kau panggil namaku
Boleh saja kau panggil sebutanku
dan boleh saja kau panggil sesukamu
Karna aku anakmu
Ayah kuyakin kau masih ingat denganku
Ayah banyak yang tlah kau ajarkan
Walau waktu bersamamu jarang kurasakan
Malam ayah semoga kau tetap bahagia
Sekali lagi panggil aku anakmu
***
Baktiku Bukan Balasanku
Tengah malam aku hirup sedikit angin sejuk ini
Kau tau apa yang kufikirkan?
Melangkah satu langkah lebih jauh
Ibu kau yang selalu ada
Ayah kau sangat mulia
Tuhan membisikkan aku tentang kalian
Yang tak seorang pun akan tau
Panas nya matahari ini juga bukan masalah besar
Letih mu ..
Air mata mu..
Aku tak pernah tau..
Dan janji ku .. akan selalu menyayangi
Mungkin harapan ku adalah senyum kalian
Karna tak pernah bisa air mata ku membalas mu
Meski darah menggantikannya.
Baca Cerita Poligami
***
Jalan
Di tengah gersangnya matahari
Saat orang orang sibuk berbincang
Menengok ke arah mana mereka tak tau
Berdiri aku di sini
Bayangan hangat menemani
Waktu yang tak pernah berhenti
Aku pun juga tak berhenti
Jejak teknologi yang hening
Seperti robot saja?
Apa baiknya aku tertawa?
Melihat hidup yang kritis ini?
Baiknya aku bernyanyi sendu rayu
Pada tahun tahun yang lalu
Keringat tak lupakan daku
Iya itu aku tapi mereka juga tak tau
Aku terjebak lagi
Oleh janji yang tiada arti
Aku bisa...
Walau dianggap gila ..
Kehidupan kian gila
Orang gila yang mendadak hilang ingatan?
Aku tak tahu itu
Yang pasti jalan ini tak seelok apa pikirku itu
Yang pasti hidup ku tak sebahagia itu
Dan yang pasti aku ..hnaya aku yang dapat mengubah
Hidup ku dalam perjalanan ku esok.
***
Tertinggal
Jalan jalan batu mengikir jiwaku
Masihkah aku paham apa maksudmu
Menahan segala tekanan dari perkataanmu
Jalan yang menyisakan arti dihidupku
Duri manis darimu tak pernah membuatku gila
Bahkan saat awan tak lagi diatas langit
Aku masih bisa datang padamu
Waktu tak bisa menahanku
Bahkan tidak untuk saat ini dan nanti
Aku akan lebih dulu mengitari mimpimu
Sebelum kau hilang bersama kenanganku
Aku akan selalu lebih dulu tertawa bersamamu
Sebelum kau tertinggal, terkubur bersamaku
Karna jiwaku tinggallah bersamamu
Dan kau bukan lah siapa bagi hidupku saat itu.
***
Mengapa Masih Ada
Oh...malam apakah kau dengar aku
Aku rapuh lelah dan hampir mengeluh
Oh... aku hilang harapan semua bagaikan duri yang tajam
Dia sinar yang indah menyinari hidupku
Tapi ... tak lagi hidup dalam jiwa ini
Aku tak tau bagaimana bisa kau mendengar aku
Disaat hujan menerpa angin
Disaat petur menyambar listrik
Aku bahkan tak bisa bicara saat tatapan mu mengibas takdirku
Bahkan tak sesekali kau menari dalam penyesalan kemarin.
Andai...angin saat itu membawa ku menghilang
Aku hanya melihat kerapuhan itu
Dan aku tak bisa menghilangkan semua itu
mengapa kau masih ada di sini?
Kuharap untuk sekian kalinya kau hilang selamanya..
Baca Artikel Upaya Memicu Anak Supaya Mau Membaca
***
Cahaya Malam
Hujan tak pernah berhenti untuk membasahi hari
Angin tak pernah hilang untuk membawanya datang
Petir tak pernah berubah saat ia menyambar takdir
Tersesat saat ku hilang arah
Jatuh dalam penyesalan yang buruk dimata
Jauh dari segenap harapan
Perjalanan yang tak pernah menyisakan bahagia
Sinar yang tak pernah kutenui
Kekuatan takdir yang tak bisaku kenali
Saat ini malam selalu di dalam mimpiku
Dan engkau cahaya malamku
Tak pernah sesekali kau redup dalam harapanku
Tak pernah sesekali ku melihat kau jauh
Sinar yang tak pernah jua hilang
Bahkan sampai saat ini bintang tak pernah kembali
Dan kau tetap di sini
Tak pernah aku pahami kehendakmu
Tapi kau tetap di sini. tetap di sini. dan di sini tetap
Kaulah sinarku
Kaulah cahayaku
Kaulah bintang kecilku
Tak akan pernah hilang, sekalipun kupergi
***
Genting
Titipkan aku pada mu saat ku pergi
Terima lah pengharapan jauh dalam apapun jua
Aku ...aku .. aku
Tak pernah tenang hidup ku
Kecuali bersama mu
Aku...
Berharap kau bisa menenangkan jalan ku
Aku...
Menanti segala tentang mu
Aku...
Sedang berlari mengejarmu
Dan aku ...
Akan selalu mengejar impian mu
Dan impian ku
Bahkan jika hari ini
Esok diri ku takkan tenang
Tulis Pendapat Anda 0 comments
EmoticonEmoticon