literasikalbar.com - Anisa Maharani Arianto menyajikan sajak yang begitu dekat dengan pembaca begitu juga mungkin penulisnya. Sajak sederhana tentang kejadian yang lazim kita temukan di keseharian.
Sajak Anisa Maharani Arianto dalam Langkah Rahasia pic pixabay |
Sajak Anisa Maharani Arianto dalam Langkah Rahasia
“Menghiasi hidup dengan kisah, kau tak akan bosan menjalaninya. Kisah yang nantinya akan kau ukir dikemudian hari. Kisah yang memiliki makna tersendiri dan berarti.”
Langkah dan Rahasia
Menjadikan sebuah kisah hingga kenangan
Yang dulunya pernah sedekat lem dan prangko
Mencurahkan isi hati hingga larut malam
Kini menjauh perlahan hingga melupakan
Dulu...
Hanya jarak ruang
Kemudian, jarak ingatan yang memisahkan
Pada akhirnya hati yang tak dapat dipaksakan
Bukan mengapa
Hanya saja cukup menyesak bila menyebut dan mendengar namanya
Nama yang begitu langkah hingga rahasia
Ku tak ingin orang lain mengetahui nya
Kini, hilir waktu pun mengubah keadaan
Kita tak saling membenci dan mencaci
Namun, bersikap biasa tanpa melibatkan kisah
Hanya teman biasa tak seperti dulu kala...
Pontianak, 2021
***
Dayang
Dayang berkelana
Hanyut diseret angin
Bagai pohon bergoyang
Mencari jati pun kelimpungan...
Dayang pun duduk bersandar dibalik gua
Mencari kesangsian melimpah
Dayang berdiri...
Memilih pergi namun terhenti
Dayang berputar mengelilingi danau
Namun belum menemui
Dayang berjalan...
Kelimpungan menghantui
Kalaulah dayang berhenti...
Apa yang akan ia cari?
Kalaulah dayang memulai
Apa yang akan ia dapat di kemudian hari?
Pontianak, 2021
***
Mama
Paras yang begitu indah
Walau paras itu tidak lagi muda
Tapi...
Bersinarnya cahaya di setiap kasih yang ia berikan
Tawa menutupi setiap jejaknya...
Tanpa seorang pun tahu, apa yang ia rasakan
Hanya berkata, “Tidak apa”, “Jangan khawatir”, “Tenang saja”
Sangat mencirikan dirimu...
Aku kadang bingung...
Sekuat itukah engkau?
Mungkin diumpamakan sebagai Baja akan sangat kalah jauh...
Engkau tak dapat diumpamakan!
Dirimu sangatlah berbakat di setiap hal
Dirimu dapat berubah kala situasi membutuhkan mu...
Semua akan menyadari itu...
Itulah dirimu...
Mama
Segala sesuatu yang diberikan tanpa batas dan balas...
Pontianak, 2021
***
Papa
Jiwanya tak seperti ketika muda
Rambutnya tak sehitam dahulu
Namun, senyuman dan semangatnya selalu mengajariku artinya kehidupan
Tak pula ia sematkan rasa benci dihidupnya
Di setiap malam...
Saat semua tertidur
Dirimu menyibukkan diri, memohon kepada Tuhan
Kau memohon agar aku menjadi anak berbakti dan penuh cinta
Sungguh...
Ketika ku mengingat tempo dulu
Ku sangat menyesali
Menyesali akan kesalahanku padamu
Kini, walau engkau rapuh
Percayalah, ada kasihku untukmu
Kadang aku egois dan tak mempercayaimu
Tapi sikapmu padaku sangat lembut, penuh cinta
Papa...
Segala pengorbananmu pada ku akan ku kenang selalu
Semoga ku tak ingkar akan hal itu
Demi mu...
***
Kerikuhan
Mencetak sebuah bayangan
Betapa sulitnya perkara
Tak semudah yang ku bayangkan
Hanya saja ku terus mengemban rasio...
Tetes keringat dingin beterjunan
Bilik nafas pun tak sepadan
Hanya saja ku memberanikan diri
Untuk lembaran kesulitan
Mencari bantuan pun tak diharuskan
Diriku bagai sesat di dalam hutan
Pontianak, 2021
***
Anisa Maharani Arianto yang akrab disapa Nisa. Berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat. Anisa merupakan seorang pelajar SMA yang memiliki hobi menulis. Melalui hobinya tersebut, Nisa berharap karya-karya tulisannya dapat memotivasi dan menghibur banyak orang yang membacanya. Instagram: nisrain.1
Berkaitan dengan isi tulisan sepenuhnya tanggung jawab penulis.
Literasi Kalbar sebagai wadah kreativitas berliterasi baca tulis.
Literasi Kalbar menerima tulisan berupa puisi, cerpen, resensi, & opini. Silakan kirim ke literasikalbar@gmail.com
Ketentuan tulisan bisa baca di Kirim Tulisan
Tulis Pendapat Anda 0 comments
EmoticonEmoticon