literasikalbar.com - Dalam puisinya, Septiadi Gunawan memilih diksi yang menggungah pembaca dalam diri sendiri. Septiadi mengetuk pembaca untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan memaparkan peristiwa yang pernah terjadi dan berulang. Ia seperti mengingatkan diri sendiri dan orang lain mengenai diri.
Sajak Septiadi Gunawan Pic pixabay |
Sajak-Sajak Septiadi Gunawan dan Jadi Diri Sendiri
"Pelan-Pelan Saja, Gak Baik Kalau Terlalu Cepat"
Belajar Diam untuk Perasaan
Beberapa rasa bukan hanya untuk diungkapkan
Beberapa rasa juga perlu dipendam
Disimpan di ruang paling dalam
Dikunci dengan gembok paling mahal
Dijaga dengan ketat
Sebab tak semua ungkapan
Sesuai dengan apa yang kita inginkan
Tak semua keinginan bisa sesuai yang kita mau
Bukan belajar untuk pesimis
Tapi terlalu optimis juga gak baik
Belajar dulu untuk mengungkapkan rasa cinta pada diri sendiri
Setelahnya baru beranikan diri untuk ungkapkan perasaan pada orang lain
Tapi kalau belum bisa jangan dipaksa
Gak baik soalnya
***
Tetap Kuat, Tetap semangat
Untukmu yang senang menyendiri
Walaupun kau tahu beramai-ramai bisa ciptakan bahagia
Untuk orang-orang yang bahagia dikeramaian
Walaupun orang-orang itu tahu merasa sepi dikeramaian adalah kenikmatan
Untuk mereka-mereka yang merasa dikhianati
Walaupun mereka ingin sekali membalas
Tetapi hati nurani masih menghalangi
Untuk orang-orang pinggir jalan
Yang ingin sekali punya rumah
Semoga kalian mendapatkannya
Bukan hanya untuk berteduh tetapi untuk menetap
Untuk orang-orang yang cintanya pernah ditolak
Walaupun sudah lama sekali rasa itu dipendam
Sebelum akhirnya berani diungkapkan
Tapi jawabannya malah menyakitkan
Kita tidak boleh menyalahkan apapun
Kita tidak boleh menyudutkan siapapun
***
Pelan-Pelan Saja, Gak Baik Kalau Terlalu Cepat
Waktu kecil
ingin sekali cepat-cepat besar
Biar bisa cepat-cepat sekolah
Waktu di sekolah dasar
ingin sekali cepat-cepat selesai
Biar izin sama orang tua di permudah
karena alasan esktrakulikuler
Waktu di sekolah menengah pertama
Buru-buru ingin cepat lulus
Biar bisa membuktikan kata orang-orang
Bahwa jatuh cinta saat SMA itu indah
Waktu sudah duduk di bangku SMA
Menuntut diri agar cepat-cepat tamat
Biar bisa bebas dari tuntutan pekerjaan rumah
Biar bisa pakai baju bebas seperti anak-anak kuliah
Ataupun
Biar bisa menghasilkan untuk kehidupan sendiri
Waktu sudah tiba di zona kuliah
Ingin sekali cepat-cepat kerja
Ataupun ingin cepat-cepat nikah
Kita memang gemar terburu-buru
Ataupun ingin cepat-cepat sampai
Bukankah terlalu cepat-cepat gak baik
Gak baik untuk kita
Gak baik untuk orang lain
Kalau bisa pelan-pelan untuk di gapai
Jadi buat apa tergesa gesa
***
Pelan-pelan, Gak harus Instan
Kita pernah patah semangat
Bahkan akan dan pernah patah semangat
Lelah pada semua hal
Capek pada semua keadaan
Dan yang selalu kita lakukan adalah
Bersikap bodo amat pada semuanya
Menjadi manusia yang tak peduli
Padahalkan tak ada yang berhasil tanpa jatuh
Tak ada yang bisa berdiri tanpa belajar merangkak
Semua hal perlu proses
Perlu jatuh dan bangkit
Semua hal perlu terbentur, terbentur
Barulah terbentuk
Maka dari itu belajarlah percaya proses
Gak semua hal dapat didapat dengan instan
Untukmu yang sedang bejuang saat ini
Semangatnya jangan lupa proses
***
Sayangi Diri
Hati kita pernah rapuh
Semangat kita pernah patah
Temu kita pernah menjelma menjadi jenuh
Tapi untuk sayangi diri sendiri
Tak harus jadi rapuh, patah, dan jemu
***
Septiadi Gunawan adalah seorang lelaki kelahiran 25 September 2001 yang besar didaerah lewatnya garis khatulistiwa. Ia sadar bahwa kita semua akan mati tetapi tulisan-tulisan akan tetap abadi, maka dari itulah ia menulis.
Laman Literasi Kalbar menerima tulisan berupa puisi, cerpen, resensi, & opini. Silakan kirim ke literasikalbar@gmail.com
Ketentuan tulisan bisa baca di Kirim Tulisan
Tulis Pendapat Anda 0 comments
EmoticonEmoticon