Virus Corona dan Aktivitas 14 Hari Membaca Buku
"Saat 14 hari di rumah aja, saya mengajak beberapa orang untuk membaca. Membaca apa saja, buku fisik maupun buku daring. Manfaatkan waktu untuk belajar, bekerja, dan membaca."
Virus Corona dan Aktivitas 14 Hari Membaca pic pixabay |
literasikalbar.com - Setelah info mengenai virus korona telah mewabah di indonesia, khususnya di Kalimantan Barat, masyarakat dibuatnya khawatir. Rasa ketakutan menyelinap dalam diri masyarakat akan virus tersebut beredar di Kalimantan Barat. Benar adanya setelah beberapa masyarakat Kalimantan Barat dikatakan positif korona. Pemerintah daerah menginformasikan untuk mengurangi aktivitas, termasuk aktivitas belajar di sekolah dan beberapa instansi di liburkan. Liburan ini diperuntukkan menjaga (isolasi) diri di rumah selama 14 hari.
Selama 14 hari nanti, tentu masyarakat yang patuh akan berdiam diri di rumah. Masyarakat akan melakukan aktivitas di rumah, baik aktivitas belajar dan bekerja. Aktivitas yang dilakukan secara dalam jaringan (online) untuk terus bekerja dan besinergi terus. Nah, beberapa teman yang libur menggunakan waktu bekerja di rumah. Beberapa teman bertanya, apa yang dilakukan setelah kerjaan selesai? Ada teman lain yang menjawab, bermain game, rebahan, dan membaca buku.
Baca Juga : Membeli Buku Sebuah Upaya Apresiasi Karya
Saya tertarik dengan teman yang masih ada juga membaca buku setelah belajar dan bekerja daring. Kegiatan membaca buku mungkin bisa juga dilakukan dengan daring. Tentu membaca buku daring tidak akan menyentuh buku jika terkena virus korona. Semoga saja tidak ada virus yang bersembunyi di kertas buku. Kalau ada, itu bahaya bagi pembaca buku seperti halnya saya.
Dalam kegiatan 14 hari di rumah aja, saya mengajak beberapa orang untuk membaca. Membaca apa saja, buku fisik maupun buku daring. Buku fisik biasanya sudah ada di rak buku sendiri. Tidak perlu ke perpustakaan dan ke toko buku. Bisa dikatakan menyelesaikan buku yang sudah dibeli namun belum di baca. Atau membaca ulang buku yang sudah pernah dibaca seperti membaca mendalam terhadap sebuah buku. Kata joko pinurbo, membaca ulang buku merupakan komtemplasi.
Baca Juga : Membaca Buku Membuang Waktu
Kalau membaca secara daring, sudah banyak ebook yang tersebar. Terkadang di grup kepenulisan dan pembaca biasanya ada dibagikan secara Cuma-cuma. Walau saya kurang tertarik untuk membaca ebook yang tersebar. Selain ebook, kita bisa membaca buku dari aplikasi ipusnas yang dibuat oleh perpustakaan nasional. Pada aplikasi ipusnas terdapat ribuan judul buku dan kita sebagai member bisa meminjam dua buku. Untuk di Kalimantan Barat sendiri, ada aplikasi serupa bernama ikalbar. Ikalbar merupakan aplikasi yang menyediakan buku seperti ipusnas, namun di ipusnas ada beberapa buku lokal (penulis dan tentang kalbar).
Dengan empat belas hari kita membiasakan membaca buku. Kita mengapresiasi penulis. Kita membuat ulasan mengenai buku yang telah dibaca.
Ulasan buku yang ditulis bisa teman-teman kirim literasi kalbar. Dengan mengirim email ke literasikalbar@gmail.com
Teman-teman bisa mengabadikan tulisan mengenai buku yang telah dibaca. Pun tanpa disadari kita mengapresiasi karya dan mengajak orang lain untuk membaca buku.
Yuk, duduk ambil buku baca dan ulas.
Semakin banyak teman yang kalian ajak untuk membaca dan mengulas, tentunya kegiatan literasi baca-tulis akan terus bergerak di Kalimantan Barat.
Salam LiKa (Literasi Kalbar)
Tulis Pendapat Anda 0 comments
EmoticonEmoticon