Membaca Buku, Kegiatan yang Melelahkan

"Membaca buku kegiatan yang melelahkan akan dibayar faedah. Setimpal dengan aktivitas yang sungguh dalam memahami isi buku yang dibaca."

membaca buku kegiatan yang melelahkan, Pic: pixabay

literasikalbar.com - Semua kegiatan yang dilakukan dengan waktu yang lama tentu akan menimbulkan kelelahan. Sama halnya membaca buku, menimbulkan rasa lelah. Kelelahan tersebut tentu akan dibalas dengan pencapaian dari apa yang telah dilakukan. Apa saja pencapaian tersebut sama halnya manfaat membaca buku, yaitu

1. Menambah Wawasan
Benarkah menambah wawasan ? tergantung dari apa yang dibaca dan tergantung dari pribadi yang membaca. Kalau hanya sekadar membaca namun tidak disimpan di kepala, tentu tak ada guna.

2. Menambah Kosakata
Tanpa disadari beberapa kosakata mulai terekam dalam otak. Tanpa disadari kosakata tersebut akan muncul saat berbicara. Bagi penulis, kosakata akan menentukan makna yang dimaksud ke pembaca.

3. Otak Biasa Berpikir
Saat membaca otak akan berpikir tentang apa isi/makna bacaan. Lebih jauh otak tak diam. Otak akan terus hidup dan beraktivitas untuk memecahkan masalah besar maupun kecil.

4. Berpikir Sistematis
Pikiran mulai sistematis dalam menyampaikan pendapat. Apa yang akan diutarakan pada orang lain akan tertata. Keteraturan itu akan menimbulkan kepahaman yang selaras dengan lawan bicara/pembaca.

Baca Juga: Pentingnya Literasi Bagi Generasi Milenial

Selain manfaat di atas, membaca ternyata menimbulkan rasa lelah. Rasa lelah seperti apa yang dialami pembaca, yaitu

1. Lelah pada mata
Mata merupakan hal yang sangat penting dalam hidup. Dengan mata kita bisa melakukan aktivitas melihat apa saja. Melihat yang indah dan tak indah. Melihat untuk kesenangan pribadi. Misalnya melihat ciptaan Tuhan, seperti wanita dan kecantikannya. Eh.
Sedikit yang menggunakan mata untuk melakukan kegiatan membaca. Mata akan mengantuk saat membaca. Kalian tidak akan mampu menahan kantuk saat membaca. Belum lagi mata akan lelah jika dipaksakan membaca. Tapi tak akan selelah melihat layar smartphone.

2. Lelah pada pikiran
Ternyata membaca itu melelahkan pikiran. Pikiran kita akan terasa lelah karena berimajinasi tentang apa yang kita baca. Pembaca berusaha membentuk imajinasi dalam benak dengan sempurna. Menghapus dan menciptakan imajinasi bahwa itu adalah sesuatu yang dibentuk visual terbaik. Bagi pembaca pemula, pikirannya akan lelah karena usai membaca buku pikirannya terganggu akan isi buku. Isi buku tergambar dalam benaknya. Apalagi buku yang belum tuntas dibaca, rasa ingin menuntaskan dan penasaran dengan isi buku selalu terbayang dikepala. Itulah kadang pikiran menjadi lelah jika buku yang sedang dibaca tidak tuntas.

3. Lelah pada tubuh
Bukan hanya pekerja kantoran yang lelah. Bukan hanya pekerja lapangan yang lelah. Pembaca pemula akan merasa lelah pada tubuh. Tubuhnya akan terasa pegal. Tangan terasa berat diangkat setelah lama membaca buku. Jemari terasa kaku. Pinggang terasa pegal. Perut terasa lapar. Tenggorokan terasa haus. Berhatilah jika belum terbiasa membaca. Atau malah sudah lama tidak membaca, lelah ini akan muncul pada tubuh.

Tiga poin penjabaran rasa lelah saat membaca hanya akan dialami pembaca pemula. Sekali lagi, lelah di atas hanya dialami PEMBACA PEMULA. Bagi manusia yang biasa membaca dan sudah menjadikan membaca sebuah aktivitas yang mesti dilakukan, kelelahan di atas sudah bisa diatasi dan minim terjadi.

Baca Juga: Penyair Gurem dengan Kolor di Kepalanya

Sebagian orang yang tidak pernah membaca, tentu tidak mengetahui rasa lelah tersebut. Rasa lelah tersebut terbalas dengan wawasan dari isi buku. Kegiatan membaca buku tidak hanya melelahkan, tetapi juga memberikan manfaat.

Nah, ternyata membaca buku memang melelahkan. Tapi tidak menimbulkan penyakit. Namun sebaliknya, seseorang yang tidak melakukan kegiatan membaca buku akan diidap penyakit. Penyakit seperti apa saja.
Penyakit yang kemungkinan timbul jika tidak membaca buku, yaitu

1. Pusing
Penyakit ini timbul karena tidak ada asupan untuk kepala. Isi kepala berpikiran kotar. Isi kepala kosong dan memikirkan sesuatu yang tak semestinya dipikirkan.

2. Badan pegal-pegal
Badan akan pegal jika tidak membaca buku. Kegiatan ini menggerakkan seluruh anggota tubuh. Kelihatannya membaca tidak menggerakkan anggota tubuh. Kalau dicoba membaca, ternyata tubuh bergerak, dari atas kepala hingga ujung jemari.

3. Pikiran kosong
Seorang pembaca memiliki pikiran yang berisi. Ia selalu mengajak pikiran untuk beraktivitas. Berpikir tentang isi buku. Berpikir tentang opini penulis dalam buku. Dan bahkan berpikir mengenai pengetahuan baru yang didapat.

4. Tidak berpikir sistematis
Pikiran tidak akan sistematis karena orang yang tidak biasa membaca tidak pernah menemukan gagasan yang disampaikan secara sistematis. Gagasan itu hanya dapat dilihat pada paragraf yang disajikan dalam buku.

5. Tidak berpikir kritis
Tak heran banyak tersebarnya berita hoaks yang disebarkan orang yang tidak pernah baca buku. Pikirannya hanya berbagi tanpa tau isi selengkapnya. Ia tidak membaca isi. Mereka hanya membaca judul. Berbeda dengan orang yang rutin membaca akan mencari isi dan kebenaran isi.

6. Pikun
Penyakit ini timbul karena tidak sering berpikir. Penyakit ini timbul karena otak tidak dilatih membaca, mencerna, mengolah, dan berpikir kritis.

Baca Juga : Perjuangan Masyarakat Sambas dalam Menentang Penjajah

Pemaparan di atas tidak diwajibkan untuk kalian yang membaca artikel ini. Penulis tidak meminta anda membagikan tulisan ini karena berdampak kelelahan yang berkepanjangan jika dilakukan.

Tulisan ini sebaiknya anda konsumsi sendiri. Simpan di dalam kepala. Tidak diaplikasikan pun tidak apa. Sewaktu-waktu pembaca bisa mengingat kembali kelelahan apa saja yang dialami pembaca buku. Jadi, sebaiknya tidak lagi menanyakan apa manfaat membaca buku?

Semua sudah terjawab, pembaca hanya mendapat kelelahan. Jadi, jangan membuat seorang pembaca pusing dengan pertanyaan yang konyol seperti itu. Lebih baik coba membaca, betulkah akan lelah.