Tulisan Asta
Pertanyaan mengenai literasi tentu tidak bisa dihindari. Pertanyaan seperti untuk apa literasi? Apa gunanya bagi masyarakat jika minat terhadap literasi tinggi? Apakah akan memberikan peluang untuk mendapatkan pekerjaan? Apakah dengan literasi hidup akan terjamin? Tentu pertanyaan itu akan terus berlanjut dan tiada akhir dengan rasa penasaran.
Sedikit sekali masyarakat peduli terhadap minat literasi. Tanya kenapa? Tentu masih bingungnya masyarakat bahwa apa fungsi dari literasi sendiri. Apa dampak keuntungan bagi masyarakat. Secara langsung masyarakat tidak mendapatkan banyak dari minat literasi. Malah pengeluaran besar untuk minat literasi (baca-tulis). Bagaimana masyarakat harus mengeluarkan uang untuk membeli buku yang harganya lebih mahal dari harga beras.
Minat literasi yang terbatas pada baca tulis saja sudah sangat membebankan masyarakat. Beban seperti keharusan membaca. Beban mencari bahan bacaan. Beban pengeluaran untuk mendapatkan bacaan yang sesuai. Beban pengeluaran yang bermacam ragam untuk kegiatan meningkatkan minat literasi. Beban tersebut dititik beratkan pada masyarakat yang berminat pada literasi.
Peran pemerintah dalam menggalakkan literasi sangat dituntut. Pemerintah mesti memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan bahan literasi (bacaan). Tidak sekadar menyiapkan perpustakaan di satu tempat. Perpustakaan bergerak ke mana geraknya? Pegawai perpustakaan ke mana kegiatannya? Fasilitasi masyarakat yang berminat pada literasi. Fasilitasi masyarakat yang belum sadar literasi.
Jawab pertanyaan-pertanyaan seputar literasi yang masih menjadi kendala masyarakat. Pertanyaan yang terus menghantui masyarakat jika minat literasi tinggi, namun uang semakin menipis. Gerakan literasi yang diharuskan dari rumah tentu perlu pembinaan. Gerakan literasi di rumah seperti apa yang akan digalakkan literasi. Bagaimana dengan rumah perkampungan/desa yang masyarakatnya minim bahan bacaan. Berapa banyak taman bacaan masyarakat di kampung tersebut. Apakah efektif taman bacaan masyarakat tersebut?
Literasi kadang menjadi keraguan bagi masyarakat untuk meminatinya. Tiada keuntungan yang jelas. Tidak juga literasi menjadi syarat untuk diterima kerja. Tidak juga literasi menjadi syarat mendapatkan uang bantuan dari pemerintah. Ah, untuk apa literasi itu?
Pertanyaan mengenai literasi tentu tidak bisa dihindari. Pertanyaan seperti untuk apa literasi? Apa gunanya bagi masyarakat jika minat terhadap literasi tinggi? Apakah akan memberikan peluang untuk mendapatkan pekerjaan? Apakah dengan literasi hidup akan terjamin? Tentu pertanyaan itu akan terus berlanjut dan tiada akhir dengan rasa penasaran.
Gambar oleh https://pixabay.com/DavidRockDesign |
Sedikit sekali masyarakat peduli terhadap minat literasi. Tanya kenapa? Tentu masih bingungnya masyarakat bahwa apa fungsi dari literasi sendiri. Apa dampak keuntungan bagi masyarakat. Secara langsung masyarakat tidak mendapatkan banyak dari minat literasi. Malah pengeluaran besar untuk minat literasi (baca-tulis). Bagaimana masyarakat harus mengeluarkan uang untuk membeli buku yang harganya lebih mahal dari harga beras.
Baca Juga: Tingkatkan Budaya Literasi di Indonesia
Minat literasi yang terbatas pada baca tulis saja sudah sangat membebankan masyarakat. Beban seperti keharusan membaca. Beban mencari bahan bacaan. Beban pengeluaran untuk mendapatkan bacaan yang sesuai. Beban pengeluaran yang bermacam ragam untuk kegiatan meningkatkan minat literasi. Beban tersebut dititik beratkan pada masyarakat yang berminat pada literasi.
Peran pemerintah dalam menggalakkan literasi sangat dituntut. Pemerintah mesti memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan bahan literasi (bacaan). Tidak sekadar menyiapkan perpustakaan di satu tempat. Perpustakaan bergerak ke mana geraknya? Pegawai perpustakaan ke mana kegiatannya? Fasilitasi masyarakat yang berminat pada literasi. Fasilitasi masyarakat yang belum sadar literasi.
Baca Juga: Sepinya Perpustakaan dan Lemahnya Kegemaran Membaca
Jawab pertanyaan-pertanyaan seputar literasi yang masih menjadi kendala masyarakat. Pertanyaan yang terus menghantui masyarakat jika minat literasi tinggi, namun uang semakin menipis. Gerakan literasi yang diharuskan dari rumah tentu perlu pembinaan. Gerakan literasi di rumah seperti apa yang akan digalakkan literasi. Bagaimana dengan rumah perkampungan/desa yang masyarakatnya minim bahan bacaan. Berapa banyak taman bacaan masyarakat di kampung tersebut. Apakah efektif taman bacaan masyarakat tersebut?
Literasi kadang menjadi keraguan bagi masyarakat untuk meminatinya. Tiada keuntungan yang jelas. Tidak juga literasi menjadi syarat untuk diterima kerja. Tidak juga literasi menjadi syarat mendapatkan uang bantuan dari pemerintah. Ah, untuk apa literasi itu?
Tulis Pendapat Anda 0 comments
EmoticonEmoticon