Resensator Arvia Anastasia
Membaca buku kumpulan tulisan Dr. Aswandi, Mantan Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP) Universitas Tanjungpura ibarat menyelami luas dan dalamnya samudera. Kenapa begitu ? karena yang dipaparkan dalam buku ini sebuah proses panjang dalam rentang waktu dan ruang perjalanan hidup manusia.
Sebuah perjalanan tentu saja perlu berbagai persiapan. Butuh pengetahuan serta semangat mencari berbagai hal dan pemahaman hakiki mengenai manusia. Tentang nilai, untuk apa dan harus bagaimana manusia menjalani dan menghadapi hidup.
Dalam proses belajar, sesuatu harus dilakukan dengan senang hati. Belajar akan efektif bila dilakukan dalam suasana menyenangkan. Namun, kenyataan yang ada adalah semakin dewasa seseorang. Sekolah ternyata menciptakan sebuah sistem dan situasi belajar tidak menyenangkan.
Buku setebal 238 halaman ini memberikan pandangan bagaimana cara dan sikap serta tipe seorang pemimpin. Bagaimana menjadi pemimpin pemaaf. Memimpin dengan contoh kecerdasan sosial memimpin. Pemimpin dengan pengikut. Takut menjadi pemimpin. Pemimpin berkuping lebar. Kejujuran seorang pemimpin. Integritas seorang pemimpin. Pemimpin popular, pemberani. Kepemimpinan berbasis nilai, moral, dan lainnya.
Buku ini layak dibaca bagi mereka yang masih ingin menjadi manusia. Dr. Aswandi memberikan berbagai wacana dan sudut pandang bagaimana menjadi manusia yang baik dan berkualitas. Buku ini juga memberikan pemahaman khas seorang pendidik dalam menyampaikan suatu permasalahan.
Secara teknis penulisan, ada beberapa bagian dan bab di buku ini masih menggunakan standar penulisan makalah akademis. Adanya penomoran angka, tanda kurung dan lainnya. Banyaknya kutipan dari literatur, juga terasa menyesakkan isi sebuah buku. Begitu juga format spasi yang terkadang terlalu panjang, terasa sangat melelahkan pikiran, untuk menyerap pokok pikiran di alinea tersebut.
Membaca buku kumpulan tulisan Dr. Aswandi, Mantan Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP) Universitas Tanjungpura ibarat menyelami luas dan dalamnya samudera. Kenapa begitu ? karena yang dipaparkan dalam buku ini sebuah proses panjang dalam rentang waktu dan ruang perjalanan hidup manusia.
Sampul buku Belajar Menjadi Manusia |
Sebuah perjalanan tentu saja perlu berbagai persiapan. Butuh pengetahuan serta semangat mencari berbagai hal dan pemahaman hakiki mengenai manusia. Tentang nilai, untuk apa dan harus bagaimana manusia menjalani dan menghadapi hidup.
Dalam proses belajar, sesuatu harus dilakukan dengan senang hati. Belajar akan efektif bila dilakukan dalam suasana menyenangkan. Namun, kenyataan yang ada adalah semakin dewasa seseorang. Sekolah ternyata menciptakan sebuah sistem dan situasi belajar tidak menyenangkan.
Buku setebal 238 halaman ini memberikan pandangan bagaimana cara dan sikap serta tipe seorang pemimpin. Bagaimana menjadi pemimpin pemaaf. Memimpin dengan contoh kecerdasan sosial memimpin. Pemimpin dengan pengikut. Takut menjadi pemimpin. Pemimpin berkuping lebar. Kejujuran seorang pemimpin. Integritas seorang pemimpin. Pemimpin popular, pemberani. Kepemimpinan berbasis nilai, moral, dan lainnya.
Baca Juga: Sajak Tasawuf Penyejuk Iman
Buku ini layak dibaca bagi mereka yang masih ingin menjadi manusia. Dr. Aswandi memberikan berbagai wacana dan sudut pandang bagaimana menjadi manusia yang baik dan berkualitas. Buku ini juga memberikan pemahaman khas seorang pendidik dalam menyampaikan suatu permasalahan.
Secara teknis penulisan, ada beberapa bagian dan bab di buku ini masih menggunakan standar penulisan makalah akademis. Adanya penomoran angka, tanda kurung dan lainnya. Banyaknya kutipan dari literatur, juga terasa menyesakkan isi sebuah buku. Begitu juga format spasi yang terkadang terlalu panjang, terasa sangat melelahkan pikiran, untuk menyerap pokok pikiran di alinea tersebut.
Dr. Aswandi tercatat pernah diberikan tugas tambahan baik di dalam maupun luar lingkungan Untan, jabatan tersebut antara lain sebagai pembantu Dekan I FKIP Untan (2002-2006), Dekan FKIP Universitas Tanjungpura pada 2006-2010 ( Periode ke -1) dan pada 2010 – 2014 ( Periode ke-2) , kemudian menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik Untan untuk periode 2015-2019 serta ketua SP4 Untan , (2002-2008) , dan lain – lain.
Tulis Pendapat Anda 0 comments
EmoticonEmoticon