Resensator Latifah
Judul Buku : Eksekusi Massal 28 Juni 1994 – Tragedi Mandor Berdarah Mandor Kalimantan Barat di Masa Perang Dunia II
Penulis : Syafaruddin Usman MHD
Penerbit : Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Dewan Harian Daerah (DHD) Angkatan 45 Kalimantan Barat
Tahun Terbit : 2006
Kota Penerbit : Pontianak
Tebal Halaman : 217 halaman
Buku yang berjudul Eksekusi Massal 28 Juni 1994 – Tragedi Mandor Berdarah Mandor Kalimantan Barat di Masa Perang Dunia II. Merupakan buku yang berisikan rangkuman dan tulisan tentang kebenaran kejadian-kejadian saat penangkapan dan eksekusi mandor. Perang Antara Jepang dan Amerika Serikat sudah dimulai dari tahun 1930.
Jepang menaklukkan Manchuria dan Jepang mulai untuk menaklukkan Cina hingga beberapa tahun kemudian Jepang dapat menguasai seluruh Indo Cina. Serangan ke Pearl Harbour, 7 Desember 1941 yang menewaskan ribuan tentara. Sebagai bangsa yang menuai kemenangan di banyak wilayah Jepang rupanya ingin agar Amerika Serikat juga ikut segan terhadap eksistensinya.
Pesawat tiba sekitar pukul 11.00 di kota Pontianak, keheningan pada saat itu sontak pecah dan meledak. Kesembilanan zero pimpinan Letnan Toshitada Kawazoe itu hanya bertujuan untuk membumi hanguskan pertahanan tentara belanda. Namun, kesembilan pesawat udara Jepang itu telah salah sasaran sehingga kawasan kota hangus terbakar.
Saat penyerangan Jepang tersebut, tidak ada sama sekali tanda bahaya. Sehingga penduduk menonton pesawat yang sedang terbang, mereka mengira bahwa itu adalah tentara belanda yang sedang latihan. Sedikitnya lima belas orang murid HCS meninggal seketika pada saat itu. Seperti halnya dengan daerah-daerah lain, selama masa pendudukan Jepang antara tahun 1942-1945 banyak penduduk yang menjadi korban.
Pinggiran kota Mandor, sebuah kota kecil di kabupaten Pontianak yang terletak 80 kilometer dari kota. Diketahui sebagai salah satu tempat dimana sebagian dari pada korban dikubur secara massal. Oleh sebab itu, bagaimanapun “Makam Mandor” adalah satu monumen sejarah yang menandai adanya perlawanan rakyat terhadap pasukan penduduk Jepang.
Peristiwa mandor merupakan peristiwa yang sangat memilukan dan merupakan kekelaman bagi masyarakat Kalimantan Barat. Kekejaman tentara Jepang pada saat itu tidak hanya dialami oleh masyarakat Kalimantan Barat saja akan tetapi juga dialami oleh seluruh masyarakat Indenesia. Di bawah pemerintahan Kaigun Jepang penduduk Kalimantan Barat mengalami tindakan kekerasan dan kekejaman yang luar biasa.
Peristiwa Mandor ini termasuk pelanggaran hak asasi manusia. Buku ini sangat menarik dari segi judul karena membahas tentang peristiwa sejarah yang terjadi di Kalimantan Barat. Di dalam buku ini juga memuat penjelasan yang cukup rinci. Selain itu, bahasa yang digunakan mudah untuk dipahami. Namun, gambar ilustrasi yang digunakan hanya sedikit sehingga dapat menimbulkan kebosanan saat membaca. Buku ini baik dan layak dibaca untuk segala tingkatan usia, terutama bagi pelajar agar bisa mengetahui tentang sejarah di Kalimantan Barat.
Judul Buku : Eksekusi Massal 28 Juni 1994 – Tragedi Mandor Berdarah Mandor Kalimantan Barat di Masa Perang Dunia II
Penulis : Syafaruddin Usman MHD
Penerbit : Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Dewan Harian Daerah (DHD) Angkatan 45 Kalimantan Barat
Tahun Terbit : 2006
Kota Penerbit : Pontianak
Tebal Halaman : 217 halaman
Buku yang berjudul Eksekusi Massal 28 Juni 1994 – Tragedi Mandor Berdarah Mandor Kalimantan Barat di Masa Perang Dunia II. Merupakan buku yang berisikan rangkuman dan tulisan tentang kebenaran kejadian-kejadian saat penangkapan dan eksekusi mandor. Perang Antara Jepang dan Amerika Serikat sudah dimulai dari tahun 1930.
Jepang menaklukkan Manchuria dan Jepang mulai untuk menaklukkan Cina hingga beberapa tahun kemudian Jepang dapat menguasai seluruh Indo Cina. Serangan ke Pearl Harbour, 7 Desember 1941 yang menewaskan ribuan tentara. Sebagai bangsa yang menuai kemenangan di banyak wilayah Jepang rupanya ingin agar Amerika Serikat juga ikut segan terhadap eksistensinya.
Pesawat tiba sekitar pukul 11.00 di kota Pontianak, keheningan pada saat itu sontak pecah dan meledak. Kesembilanan zero pimpinan Letnan Toshitada Kawazoe itu hanya bertujuan untuk membumi hanguskan pertahanan tentara belanda. Namun, kesembilan pesawat udara Jepang itu telah salah sasaran sehingga kawasan kota hangus terbakar.
Baca Juga: Resensi | Memetik Ragam Nilai Moral dalam Kehidupan
Saat penyerangan Jepang tersebut, tidak ada sama sekali tanda bahaya. Sehingga penduduk menonton pesawat yang sedang terbang, mereka mengira bahwa itu adalah tentara belanda yang sedang latihan. Sedikitnya lima belas orang murid HCS meninggal seketika pada saat itu. Seperti halnya dengan daerah-daerah lain, selama masa pendudukan Jepang antara tahun 1942-1945 banyak penduduk yang menjadi korban.
Pinggiran kota Mandor, sebuah kota kecil di kabupaten Pontianak yang terletak 80 kilometer dari kota. Diketahui sebagai salah satu tempat dimana sebagian dari pada korban dikubur secara massal. Oleh sebab itu, bagaimanapun “Makam Mandor” adalah satu monumen sejarah yang menandai adanya perlawanan rakyat terhadap pasukan penduduk Jepang.
Baca Juga: Metode MIR Mengoptimalkan Potensi Anak
Peristiwa mandor merupakan peristiwa yang sangat memilukan dan merupakan kekelaman bagi masyarakat Kalimantan Barat. Kekejaman tentara Jepang pada saat itu tidak hanya dialami oleh masyarakat Kalimantan Barat saja akan tetapi juga dialami oleh seluruh masyarakat Indenesia. Di bawah pemerintahan Kaigun Jepang penduduk Kalimantan Barat mengalami tindakan kekerasan dan kekejaman yang luar biasa.
Peristiwa Mandor ini termasuk pelanggaran hak asasi manusia. Buku ini sangat menarik dari segi judul karena membahas tentang peristiwa sejarah yang terjadi di Kalimantan Barat. Di dalam buku ini juga memuat penjelasan yang cukup rinci. Selain itu, bahasa yang digunakan mudah untuk dipahami. Namun, gambar ilustrasi yang digunakan hanya sedikit sehingga dapat menimbulkan kebosanan saat membaca. Buku ini baik dan layak dibaca untuk segala tingkatan usia, terutama bagi pelajar agar bisa mengetahui tentang sejarah di Kalimantan Barat.
Tulis Pendapat Anda 0 comments
EmoticonEmoticon