Tulisan Muhammad Adam Noor
"Minat baca masyarakat Kalimantan Barat saat ini masih jauh tertinggal dibandingkan dengan masyarakat dari provinsi lain di Indonesia. Lalu apa yang dilakukan pemerintah Kalimantan Barat dan apa penyebab tertinggalnya minat baca masyarakat Kalbar dengan daerah lainnya?"
Menurut data statistik dari UNESCO, dari total 61 negara, Indonesia berada di peringkat 60 dengan tingkat literasi rendah. Peringkat 59 di duduki oleh Thailand dan peringkat terakhir adalah Botswana. Sedangkan di tingkat pertama di duduki oleh Finlandia dengan tingkat literasi yang tinggi, hampir mencapai 100%.
Berdasarkan data UNESCO, persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0,01 persen.“Ini berarti dari 10.000 orang hanya satu saja yang memiliki minat baca,” kata Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, saat pembukaan pameran Islamic Book Fair (IBF), di Gedung Istora, Senayan, Jumat (27/2).
Lalu bagaimana dengan Kalimantan barat? minat baca masyarakat Kalimantan Barat saat ini masih jauh tertinggal dibandingkan dengan masyarakat dari provinsi lain di Indonesia. Lalu apa yang dilakukan pemerintah Kalimantan Barat dan apa penyebab tertinggalnya minat baca masyarakat Kalbar dengan daerah lainnya?
Belakangan ini pemerintah cukup serius dalam membangun minat baca masyarakat Kalimantan Barat. Salah satunya dengan diselenggarakan Kalbar Book Fair. Kegiatan Kalbar Book Fair ini digagas oleh UPT yang dipimpin Ir. H. Untad Dharmawan untuk membangun minat baca masyarakat Kalbar.
Acara ini cukup sukses menarik minat baca masyarakat yang di buktikan dengan adanya 20 ribu pengunjung. Selain diadakan pameran buku tersebut, UPT Perpustakaan Provinsi Kalbar juga melakukan pembenahan. Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan perbaikan pelayanan perpustakaan, peningkatan sarana dan prasarana perpustakaan, pembinaan komunitas, membuat jaringan unit pelayanan di hotel dan restoran, hingga merintis perpustakaan di daerah daerah terpencil bekerjasama dengan TNI Angkatan Darat.
Pada tahun 2009 jumlah pengunjung perpustakaan Provinsi hanya sekitar 23.179 pengunjung pertahun. Namun, pada 2016 naik hampir lima kali lipat menjadi 108.818 kunjungan per tahun. Dari pengamatan yang dilakukan tak hanya menunjukan keberhasilan dari kebijakan-kebijakan yang ditempuh oleh UPT Perpustakaan tapi juga menjadi indikator keberhasilan UPT Perpustakaan dalam meningkatkan minat baca masyarakat khususnya bagi masyarakat di Kota Pontianak,
Kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Kalbar sangat berdampak positif terhadap minat baca masyarakat Kalbar. Dengan diadakan acara-acara dalam upaya meningkatkan literasi Kalbar yang di kemas semenarik mungkin akan menciptakan peluang besar bagi Kalbar untuk mengejar ketertinggalan minat baca masyarakat terhadap daerah lain. Permasalahan lainnya yang dihadapi oleh pemerintah adalah sarana dan prasarana yang masih minim, kemungkinan dengan ditingkatkan sarana dan prasarana akan meningkatkan budaya literasi masyarakat Kalimantan Barat.
"Minat baca masyarakat Kalimantan Barat saat ini masih jauh tertinggal dibandingkan dengan masyarakat dari provinsi lain di Indonesia. Lalu apa yang dilakukan pemerintah Kalimantan Barat dan apa penyebab tertinggalnya minat baca masyarakat Kalbar dengan daerah lainnya?"
pixabay.com |
Menurut data statistik dari UNESCO, dari total 61 negara, Indonesia berada di peringkat 60 dengan tingkat literasi rendah. Peringkat 59 di duduki oleh Thailand dan peringkat terakhir adalah Botswana. Sedangkan di tingkat pertama di duduki oleh Finlandia dengan tingkat literasi yang tinggi, hampir mencapai 100%.
Berdasarkan data UNESCO, persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0,01 persen.“Ini berarti dari 10.000 orang hanya satu saja yang memiliki minat baca,” kata Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, saat pembukaan pameran Islamic Book Fair (IBF), di Gedung Istora, Senayan, Jumat (27/2).
Baca Juga: Membangkitkan Gairah Membaca
Lalu bagaimana dengan Kalimantan barat? minat baca masyarakat Kalimantan Barat saat ini masih jauh tertinggal dibandingkan dengan masyarakat dari provinsi lain di Indonesia. Lalu apa yang dilakukan pemerintah Kalimantan Barat dan apa penyebab tertinggalnya minat baca masyarakat Kalbar dengan daerah lainnya?
Belakangan ini pemerintah cukup serius dalam membangun minat baca masyarakat Kalimantan Barat. Salah satunya dengan diselenggarakan Kalbar Book Fair. Kegiatan Kalbar Book Fair ini digagas oleh UPT yang dipimpin Ir. H. Untad Dharmawan untuk membangun minat baca masyarakat Kalbar.
Baca Juga: Program Literasi Sekolah Membutuhkan Sebuah Contoh
Acara ini cukup sukses menarik minat baca masyarakat yang di buktikan dengan adanya 20 ribu pengunjung. Selain diadakan pameran buku tersebut, UPT Perpustakaan Provinsi Kalbar juga melakukan pembenahan. Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan perbaikan pelayanan perpustakaan, peningkatan sarana dan prasarana perpustakaan, pembinaan komunitas, membuat jaringan unit pelayanan di hotel dan restoran, hingga merintis perpustakaan di daerah daerah terpencil bekerjasama dengan TNI Angkatan Darat.
Pada tahun 2009 jumlah pengunjung perpustakaan Provinsi hanya sekitar 23.179 pengunjung pertahun. Namun, pada 2016 naik hampir lima kali lipat menjadi 108.818 kunjungan per tahun. Dari pengamatan yang dilakukan tak hanya menunjukan keberhasilan dari kebijakan-kebijakan yang ditempuh oleh UPT Perpustakaan tapi juga menjadi indikator keberhasilan UPT Perpustakaan dalam meningkatkan minat baca masyarakat khususnya bagi masyarakat di Kota Pontianak,
Baca Juga: Ketertarikan Masyarakat Kalbar dalam Literasi
Kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Kalbar sangat berdampak positif terhadap minat baca masyarakat Kalbar. Dengan diadakan acara-acara dalam upaya meningkatkan literasi Kalbar yang di kemas semenarik mungkin akan menciptakan peluang besar bagi Kalbar untuk mengejar ketertinggalan minat baca masyarakat terhadap daerah lain. Permasalahan lainnya yang dihadapi oleh pemerintah adalah sarana dan prasarana yang masih minim, kemungkinan dengan ditingkatkan sarana dan prasarana akan meningkatkan budaya literasi masyarakat Kalimantan Barat.
Tulis Pendapat Anda 0 comments
EmoticonEmoticon